BANDUNG- Tidak banyak yang tahu Anies Baswedan lahir di tanah Sunda. Tepatnya di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sedikit juga orang tahu Capres Partai Demokrat itu selalu munggahan jelang ibadah puasa Ramadan.
Seperti ditunjukkan Anies Baswedan dalam unggahan medsosnya pada 14 Maret 2023. Bersama sang istri, Fery Farhati, Anies kelihatan asyik banget menikmati kampung leluhurnya di Kuningan. Tepatnya di Desa Cipicung, Kecamatan Cipicung. Sebuah desa nan asri di bawah kaki gunung Ciremai. Tidak jauh dari Ciawigebang.
“Mengawali hari dengan jalan-jalan pagi bersama Fery Farhati di sekitaran Desa Cipicung. Menikmati udara segar serta keindahan Gunung Ciremai,” jelas Anies dalam unggahannya.
Anies lantas bercerita ada seorang ibu dituntun anaknya jalan dari kejauhan. Saat sudah dekat, ibu tersebut langsung menggenggam tangan dan pundak Anies “Ini kan anaknya Aliyah. Saya tuh temennya Aliyah dari kecil.,” ujar si ibu.

Rupanya ibu tersebut adalah temen sekolah ibunda Anies yang memang asli Kuningan. Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969. Cucu pahlawan nasional A.R Baswedan ini lahir dari seorang ibu bernama Hj Aliyah di sebuah desa nan sejuk di kaki gunung tertinggi di Jawa Barat itu.
Anies sempat cerita momen-momen bahagia semasa kecil di rumah orang tuanya di Jalan Apidik. “Saya memang lahir di Kuningan. Bahkan bidan yang membantu persalinan saya adalah Ibu Eni. Masa kecil saya sangat berkesan, dan yang paling saya ingat saat bermain di sungai Citamba,” ujar Anies di hadapan para relawan, Minggu 12 Maret 2023.
Walau lahir di Kuningan, masa kecil Anies hingga dewasa dibentuk di Yogyakarta. Ayahnya (Rasyid Baswedan) menjadi dosen di UII, sementara ibunya dosen di IKIP (kini UNY) Yogyakarta. Sejak TK hingga lulus dari Fakuktas Ekonomi UGM, dihabiskan Anies di Kota Gudeg tersebut.
Kemudian, meskipun berkarier cemerlang di Ibukota Jakarta, Anies tetap tidak lupa dengan kampung di mana dia dilahirkan. Tanah Pasundan nan indah di Kuningan.
“Sepulang dari jalan-jalan, kami melewati berbagai mural yang ternyata dikerjakan secara swakarsa oleh warga. Berpanduan pada foto-foto yang dicetak dari media sosial,” papar Anies saat menyaksikan banyak foto dan lukisan dirinya di tembok jalanan kampung.
“Pak Ery, Pak Asep, Pak Maman dan Pak Cecep secara swadaya membuat karya mural di ujung Jalan Afidik,” tambahnya. Sangat indah sekali.
Menurut Capres yang ideal disandingkan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ini, pembuatan mural di kampungnya diciptakan selama seminggu. Menggunakan cat tembok dan juga tinta sablon. “Mural ini juga telah mendapat persetujuan warga,” tandasnya.

Selain bertemu warga dan menyusuri jalan kampung, Anies juga ziarah ke makam keluarga besarnya di Kuningan. Sebuah tradisi yang kerap dilakukan umat Islam menjelang ibadah puasa Ramadan.
“Gunung Ciremai yang indah, udara pagi yang cerah, muralnya keren dan penuh warna, memberikan pengalaman tersendiri bagi kami,” pungkas Anies Baswedan. (R-03)