Catat…! Dokter Hewan Ini yang Bersekongkol dengan Moeldoko Cs

BANDUNG- Walau sudah 16 kali kalah di Pengadilan, kubu Moeldoko Cs tetap mengincar Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi target pembegalan. Tujuan akhirnya menggagalkan Anies Baswedan sebagai Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan pada Pemilu 2024.

Itulah yang ditegaskan AHY saat jumpa pers usai Commander ‘s Call kader Demokrat seluruh Indonesia pada Senin (3/4/2024). Seluruh kader Demokrat dan masyarakat diminta ikut memonitor pergerakan yang berusaha menjegal Anies dan merampas Demokrat.

“Sebulan lalu, tepatnya 3 Maret 2023 kami memperoleh informasi bahwa Kepala Staf Presiden atau KSP Moeldoko dan Dokter Hewan Jhoni Allen Marbun masih mencoba-coba mengambil alih Partai Demokrat pasca KLB abal-abal yang ilegal dan gagal total pada tahun 2021,” tegas AHY.

Ya. Moeldoko saat ini adalah pembantu Presiden Jokowi dengan jabatan KSP. Jabatan terakhir adalah panglima TNI. Dia juga sempat jadi wakil ketua Dewan Pembina Partai Hanura. Dia mundur dari Hanura saat jabat KSP dengan alasan jaga profesionalisme.

Dilalahnya, Moeldoko tiba-tiba berkomplot dengan Jhoni Allen untuk merebut Partai Demokrat yang oleh mereka disebut KLB di Deli Serdang, Sumut. Jhoni Allen berlatar dokter hewan. Dia pernah mengurusi perbinatangan saat menjabat kabag umum Taman Marga Satwa Ragunan Jakarta. Itu terjadi sebelum dia masuk Partai Demokrat pada 2022.

Jhoni Allen jadi anggota DPR mulai Pemilu 2004. Puncak pengaruhnya terjadi saat Anas Urbaningrum jadi ketua umum Demokrat. Dia berulah dan ngotot merebut Demokrat saat berkongsi dengan Moeldoko. Itu terjadi setelah Nas Urbaningrum terjerat korupsi dan masuk penjara.

Menurut AHY, dilihat dari kacamata hukum dan akal sehat, tidak ada satu pun celah bagi Moeldoko untuk memenangkan peninjauan kembali (PK) yang sedang diajukan ke Mahkamah Agung (MA) untuk membegal Partai Demokrat yang sah di bawah AHY. Selain sudah 16 kali putusan Pengadilan memenangkan kepemimpinan sah AHY, bukti baru (novum) yang diajukan Moeldoko lemah.

Bahkan bukankah novum. Sebab sudah berkali-kali diuji di pengadilan sebelumnya. Informasi dari berita yang dianggap novum juga tidak relevan dengan pokok perkara.

Meaki demikian, AHY minta para kader jangan lengah. Bahkan harus makin waspada. Selain dimaksudkan menjegal Anies, manuver Moeldoko Cs diajukan saat kepastian hukum lagi diuji. Contohnya lahir putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang minta Pemilu 202 ditunda.

“Oleh karena itu, kami keluarga besar Partai Demokrat tetap waspada,” ujar AHY. Dengan mempertimbangkan kemungkinan intervensi politik proses gelap PK di MA, Demokrat membawa PK Moeldoko ke ruang terang.

“Selain seluruh kader Partai Demokrat di tanah air, kami mohon seluruh rakyat Indonesia untuk ikut monitor,” tandasnya.

Para ketua DPD mengirimkan surat perllindungan hukum kepada ketua MA melalui kantor PTUN,l. Sementara para ketua DPC mendatangi PN di masing-masing kabupaten/kota di Indonesia.

“Mereka berkata kami tidak rela dan tidak sudi Partai Demokrat diambil alih KSP Moeldoko,” lanjutnya. (R-03)

Leave a Reply