BANDUNG- Silaturahmi politik dalam rangka Idulfitri terjalin antara Partai Demokrat dan Partai Golkar. Kedua elit Parpol bertemu di kediaman Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tepatnya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor pada Sabtu malam (29/4/2023). “Alhamdulillah, kediaman Pak SBY kedatangan tamu spesial yang merupakan sahabat lama kami semua, yaitu Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bapak Airlangga Hartarto beserta jajarannya,” jelas AHY.
Saat menerima Airlangga dkk, ketua umum Partai Demokrat itu disertai sejumlah pengurus utama. Mereka, antara lain, Teuku Rifki (Sekjen), Herzaky Mahendra Putra (kepala Bakomstranas), Andi Mallarangeng (sekretaris Majelis Tinggi Partai), dan Edhie Baskoro Yudhoyono (ketua FPD DPR).
Sementara, Airlangga ditemani Lodewijk F Paulus (Sekjen) dan pengurus utama lain DPP Partai Golkar. Usai bertemu secara tertutup di ruang utama kediaman SBY, lalu diadakan jumpa pers di lapangan bola voli LavAni.

“Kami bersyukur silaturahmi ini berjalan dengan sangat baik dan lancar. Kami juga banyak sekali mendiskusikan berbagai hal, dari mulai kondisi politik dan sistem Pemilu, sosial, serta ekonomi Indonesia,” tegas AHY.
Mewakili keluarga besar Partai Demokrat, AHY mengucapkan terima kasih atas inisiatif dan silaturahmi dari Airlangga yang juga menjabat Menko Perekonomian.
“Mudah-mudahan, silaturahmi ini bisa menjaga semangat Partai Golkar dan Partai Demokrat untuk bersama-sama membawa Indonesia semakin maju dan sejahtera, demokrasinya juga makin berkeadaban,” terang AHY.
Ada empat hal mendasar yang jadi komitmen perjuangan Demokrat dan Golkar. AHY menegaskan Demokrat berada dalam Koalisi Perubahan yang sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres.
Meski Golkar di luar Koalisi Perubahan, AHY menyebut ada persamaan dalam garis demokrasi. Yakni empat hal mendasar. Yaitu Demokrat dan Golkar berada di satu barisan jangan sampai hak memilih dikebiri. Kemudian hak dipilih dihambat. Lalu, ajang Pilpres tidak demokratis, juga agenda Pemilu legislatif berjalan mundur.
Soal inisiatif pertemuan disampaikan Herzaky. Menurut dia, Airlangga telah meminta bertemu dengan SBY sejak beberapa waktu lalu. Tetapi pertemuan baru terwujud, Sabtu (29/4/2023) malam. Hal itu karena kesibukan SBY.
“Silaturahmi ini diadakan atas permintaan Bapak Airlangga Hartarto, Ketum Partai Golkar. Mengingat sebelum ini Bapak SBY sering bepergian dan berada di Pacitan, mempersiapkan pembukaan Museum SBY-Ani, pertemuan ini baru bisa dilaksanakan malam ini,” kata Herzaky.

Airlangga menjelaskan perbedaan pada 2024 harus didasarkan pada kerja dalam kebersamaan. Meski perbedaan pilihan adalah keniscayaan, tapi kolaborasi untuk sama-sama mengaktualisasikan nilai dan pembangunan bangsa, harus dengan kebersaman.
“erbedaan kita hanya pada tanggal 14 Februari, pada saat masyarakat memilih, mencoblos, sesudah itu kita kembali bersama bangun bangsa,” ujar Airlangga. (R-03)