Anies Bertemu Tim 8, Termasuk Sekjen Partai Demokrat

BANDUNG- Tim Kecil Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terus bekerja. Salah satunya membantu bakal Capres Anies Baswedan mencari pasangan di Pilpres 2024.

Pada Jumat malam (5/5/2023), Tim Kecil beranggotakan delapan orang itu bertemu Anies Baswedan di Sekretariat Bersama KKP, Jl Brawijaya, Jaksel. Di sana dibahas berbagai hal terbaru, termasuk kerja Tim 8 dalam mencari sosok Cawapres yang dipilih Anies.

“Tim 8 Koalisi Perubahan untuk Persatuan menyambut dengan optimis dan penuh keyakinan bahwa Pemilu 2024 akan menjadi momentum bagi hadirnya perbaikan,” ujar Anies Baswedan.

Tim 8 termasuk di dalamnya dua kader utama Partai Demokrat. Yakni Teuku Rifki (Sekjen) dan M. Iftitah Sulaiman. Berikutnya, Sugeng Suparwoto dan Willy Aditya dari Nasdem. Kemudian, Sohibul Iman dan Almuzzammil Yusuf dari PKS. Terakhir Sudirman Said dan Dadang Dirgantara dari perwakilan Tim Anies.

Menurut Anies, pemilik kekuasaan di Republik ini adalah rakyat. Jadi Pemilu 2024 bukan tentang hilangnya kekuasaan atau perpindahan kekuasaan karena kekuasaan sejatinya tidak pernah pindah. ‘Yang berpindah dan berganti itu kewenangan dalam menjalankan kekuasaan,” jelas Anies.

Anies merasa aneh kalau ada yang merasa kekuasaan di tangan dirinya. Jika ada yang merasa begitu, lanjutnya, dia sejatinya sedang tidak menghargai prinsip-prinsip dasar dalam sebuah demokrasi. Karena prinsip dasar demokrasi kekuasaan ada di tangan rakyat.

Selama Ramadan 1444 Hijriah yang lalu, papar Anies, dia berkesempatan untuk tirakat, mendengar, membaca dengan mata hati, dan merasakan suasana terkini, kondisi terakhir rakyat.

“Dari interaksi tersebut kami memperoleh keyakinan bahwa negeri ini membutuhkan perbaikan dalam banyak aspek kehidupan, terutama yg berkaitan dengan hadirnya keadilan sosial,” tandas Anies.

Terkait Cawapres, Anies menegaskan masih menggodok sejumlah nama yang bakal mendampingi dirinya. “Pembahasan mengenai calon wakil presiden, tim juga mulai membahas dan nanti ini prosesnya masih berjalan,” kata dia.

Tidak akan terburu-buru. Karena harus dipertimbangkan matang. “Kenapa? karena kami ingin bertanggung jawab pada publik. Kami merasa ini sebuah tanggung jawab penting. Ini bukan main-main. ini bicara tentang bangsa bicara tentang negara dan arah kita ke depan bukan atraksi-atraksi sekedar untuk menjadi percakapan,” jelas Anies. (R-03)

Leave a Reply