BANDUNG- Partai Demokrat seca6tegas menolak wacana Sandiaga Uno jadi bakal Cawapres dari Koalisi Perubahan. Alasannya sangat mendasar. Yakni Sandiaga saat ini adalah bagian dari kekuasaan.
Sandiaga tidak mencerminkan spirit perubahan. Karena posisinya sebagai pembantu Presiden Jokowi. Yakni sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“Cawapres Anies harusnya bisa menjadi representasi perubahan, bukan bagian dari status quo apalagi titipan penguasa,” jelas Kepala Bakomstranas DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Kendati demikian, lanjut Herzaky, Demokrat menghargai posisi politik Presiden PKS Ahmad Syaikhu yang menyodorkan nama Sandiaga. Nama Sandiaga bukanlah nama baru. Sebab, tokoh yang baru keluar dari Gerindra itu pernah jadi Wagub saat Anies Baswedan memenangkan Pilgub DKI Jakarta pada 2017.

“Sosok capres-cawapres Koalisi Perubahan seharusnya representasi perubahan, bukan titipan Presiden Jokowi, LBP (Luhut Binsar Panjaitan), ataupun bagian dari status quo, siapa pun itu,’ tandas Herzaky.
Posisi Sandiaga, saat ini sangat jelas bagian dari pemerintahan Jokowi. Walau sempat jadi pendamping Anies di Pilgub, belakangan Sandiaga masuk kabinet. Mengikuti jejak Prabowo Subianto yang juga diangkat jadi menteri pertahanan.
“Posisi beliau (Sandiaga) juga sudah sangat jelas. Bagian dari status quo , pemerintahan saat ini. Sementara kami memperjuangkan perubahan,” jelas koordinator juru bicara Partai Demokrat ini. (R-03)