BANDUNG- Akronimnya sama. Yakni KIB. Bukan Koalisi Indonesia Bersatu yang digagas Golkar, PAN, PPP. Nama sama, tapi singkatannya berbeda.
KIB yang satu ini Rabu siang (7/6/2023) datang ke kantor DPP Partai Demokrat. Mereka adalah para relawan Capres Anies Baswedan yang tergabung dalam Sekber KIB (Kuning, Ijau, Biru). Sekber KIB bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membahas pencapresan Anies.
“Sejak awal, sejak Forum Kakbah Membangun dideklarasikan telah mendukung bahwa calon wakil presiden Anies itu harus dari kalangan militer,” demikian disampaikan Habil Marathi, ketua umum Forum Kakbah Membangun (FKM).
FKM.yang banyak berlatar kader dan aktivis PPP adalah salah satu komponen Sekber KIB. Lainnya Go Anies yang dipimpin Sirajuddin Abdul Wahab. Dia berlatar aktivis Golkar. Sementara biru dipimpin Syahrin Hamid sebagai ketua umum Amanat Indonesia (Anies).

“Salam hangat juga dari Syahrin Hamid yang tidak bisa hadir karena ada acara koalisi,” tegas Habil Marathi, kader senior PPP asal Sultra.
Komitmen KIB untuk mendukung Anies didampingi Cawapres dari militer disampaikan 15 Oktober 2022. “Kemudian, nampaknya ini feeling FKM sepertinya akan segera terwujud,” jelasnya.
Atas dasar itulah, Habil bersama Sekber KIB menemui AHY. “KIB datang untuk menyalakan perubahan Indonesia,” tandasnya. Hal itu penting karena Indonesia akan menghadapi bonus demografi.
Bonus demografi, lanjut Habil, ditandai ledakan penduduk usia produktif. Saat itu diperlukan lapangan kerja.baru. Sosok Anies sangat menyongsong bonus demografi itu. Syaratnya didampingi Cawapres berlatar militer karena harus mewujudkan cita-cita Proklamasi. Yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
“KIB sebagai organ politik yang menyerap aspirasi dari simpul-simpul masyarakat. Oleh karena itu KIB dengan secara tegas melihat, dalam rangka menyambut bonus demografi, maka tentu Anies Rasyid Baswedan harus didampingi wakil presiden dari militer, yaitu Saudara Agus Harimurti,” tandas Habil Marathi.
KIB bukan lawan politik dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan. KIB juta, papar Habil Marathi, tidak punya kewenangan mengusung Capres atau Cawapres.
Tapi pihaknya berhak mendukung atas dasar aspirasi simpul-simpul masyarakat yang tidak berbeda jauh dari Nasdem, Demokrat, dan PKS.

Sementara, Sirajuddin Abdul Wahab menyebut pertemuan KIB dengan AHY sangat produktif. Membahas sejumlah isu krusial kebangsaan. Salah satunya deklarasi Capres Anies Baswedan yang belum dilaksanakan secara bersamaan oleh Nasdem, Demokrat, PKS.
“Kami melihat sekarang dukungan kepada Anies masih oleh masing-masing. Kita berharap dalam waktu dekat ini ketiga partai bisa bertemu dan menyatakan dukungan secara bersama-sama,” tegas Sirajuddin.
Terkait Cawapres, Go Anies yang berlatar aktivis Kuning melihat sosoknya bukan dari sipil atau militer. Tapi dari perspektif bahwa Go Anies dibentu6oara aktivis muda. Kemudian, data BPS menyebut ada 60 persen pemilih adalah kaum milenial dan Gen-Z.
Ceruk milenial dan zelinial tersebut, dalam pandangan Go Anies, mestinya jadi rujukan para ketua umum Partai di Koalisi Perubahan. Termasuk Tim 8 yang setiap saat bertemu dan komunikasi dengan Capres Anies.
“Kita memberikan saran dan masukan bahwa mempertimbangkan untuk menetapkan calon wakil presiden itu, mempertimbangkan bisa mewakili dari generasi milenial dan zilenial,” tambahny.
Dalam bahasa yang ditangkap Go Anies, sosok yang mewakili sekaligus memahami kaum milenial dan zilenial itu adalah AHY. “Orangnya yang ada di samping kiri saya ini,. Yaitu Mas ABY” ucap Sirajuddin.
Dasar usulan AHY jadi Cawapresnya Anies adalah kepentingan memberi harapan bagi Gen-Z. Sebab, perubahan yang dimaksud oleh koalisi Anies tidak semata ganti presiden. Tapi lebih substantif dari itu.
“Kalau sekadar perubahan, 2024 itu sudah pasti terjadi. Tapi perubahan yang harus memberi harapan bagi kaum zilenial,” tandas Sirajuddin.

Dalam pertemuan itu, AHY didampingi sejumlah pengurus utama DPP. Antara lain, Teuku Rifki Harsya (Sekjen), Herzaky Mahendra Putra (kepala Bakomstranas), dan Jovan Latuconsina (wakil Sekjen).
AHY saat giliran bicara menyampaikan terima kasih atas aspirasi Sekber KIB. Terkait sosok Cawapres, AHY menyebut sudah diatur dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.
Kemudian, Tim 8 memberi asistensi dalam mencari tokoh yang sesuai dengan piagam koalisi. “Keputusan akhirnya tentu ada di tangan Nas Anies sebagai Capres,” ujar AHY. (R-03)