BANDUNG- Keinginan elit PDIP untuk bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akhirnya direspons positif. Tak kurang dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai rencana pertemuan itu sebagai hal positif.
“Yang saya tahu, karena saya tidak menangani langsung sekarang ini, yang saya tahu AHY selaku pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari Mbak Puan dari PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang,” ujar SBY.
Presiden ke-6 RI yang juga ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) itu memberi pernyataan di Stadion GBK, Minggu (11/6). Saat itu, SBY bersama para pemain klub bola voli LavAni sedang berolahraga di kawasan GBK Jakarta.
SBY tidak mempersoalkan rencana pertemuan partainya dengan PDIP. Menurutnya, pertemuan yang didasari oleh niat baik untuk membahas masa depan bangsa pasti akan membawa kebaikan.
“Partai Demokrat selalu berpendapat pertemuan yang berangkat dari niat baik, tujuan baik, membahas masalah-masalah bangsa, tentu ada gunanya,” ujar SBY.
SBY yang juga pendiri dan owner LavAni tidak berbicara lebih jauh. Selama ini, Demokrat 10 tahun berada di luar pemerintahan Presiden Jokowi. Sementara, PDIP adalah the ruling party dalam kabinet Jokowi.
“Jadi itu yang dapat saya sampaikan sekarang. Ikuti saja perkembangannya. Nanti yang jelas pertemuan niat baik dari mana pun, siapa dengan siapa, selalu membawa kebaikan. Terima kasih,” jelas SBY.
Beberapa hari belakangan, PDIP membuka diri untuk bekerja sama dengan Demokrat dalam pilpres. AHY pun disebut masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Puan Maharani sebagai ketua DPP PDIP akan bertemu langsung dengan AHY. Puan yang juga putri Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dipastikan akan bertemu AHY.
Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog, tetapi kami menghormati etika politik,” ujar Hasto.
Menurut Hasto, PDIP tetap menghormati partai yang sudah bergandengan tangan dalam kerja sama partai politik. Meski begitu, sambung dia, dialog antarpartai apalagi menyoal kepentingan rakyat, adalah sesuatu hal yang penting.
Kita bisa berbeda secara politik, tetapi ketika ada ruang-ruang dialog apalagi untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara itu merupakan hal yang positif,” ujar Hasto.
PDIP. bersama PPP sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai bakal Capres. Sementara, Demokrat tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Nasdsm dan PKS dengan bakal Capres Anies Baswedan. (R-03)