BANDUNG- Partai Demokrat kedatangan tamu. Kali ini dari Partai Gerindra. Kunjungan silaturahmi kebangsaan itu berlangsung di DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi Jakarta dan diterima Sekjen Teuku Riefky Harsya.
Rombongan DPP Partai Gerindra dipimpin Sekjen Ahmad Muzani. “Acara berlangsung hangat dan penuh tawa,” ujar Teuku Riefky saat jumpa pers, Kamis (20/7/2023).
Kedua partai pernah kerja sama dua kali Pilpres. Yakni saat Pemilu 2014 mendukung Prabowo-Hatta Rajasa dan Pemilu 2019 ketika mengusung Prabowo-Sandiaga Uno. Jadi,wajar jika para pentolan kedua partai sudah sangat akrab.
“Di sini kami sudah saling kenal lama,” ucap Ahmad Muzani saat menimpali Teuku Riefky. “Kedatangan Gerindra tidak untuk menggoda atas keputusan politik Partai Demokrat,” tambahnya.

Muzani mengatakan demikian karena tahu Demokrat sudah mengusung Anies Baswedan sebagai bakal Capres. Demokrat bersama Nasdem da. PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan.
Sememtara, Gerindra kembali mencalonkan Prabowo untuk keempat kalinya dalam Pilpres. Kali ini Gerindra dan PKB berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
“Seperti dikatakan Sekjen Teuku Riefky tadi, kami datang untuk silaturahmi kebangsaan. Indonesia ini sangat besar sekali. Ada 275 juta rakyat yang harus kita urus. Ruwet dan rumit kalau hanya diurus satu atau dua kekuatan politik,” tandas Muzani.
Teuku Riefky menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak ikut menerima Muzani dkk karena lagi kunjungan di Yogyakarta. Meski begitu, AHY dan SBY selaku ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) titip salam buat Prabowo.
Muzani mengaku pertemuan berlangsung hangat dan semangat kekeluargaan. Suasana makin asyik karena tuan rumah menyajikan hidangan bakso dan kepala muda.
Di akhir penjelasan, Muzani berpantun. Begini bunyinya: Pergi ke pasar beli alpukat, membelinya di Pasar Terapung, Pak Prabowo akan tambah kuat, jika Partai Demokrat tambah bergabung’.
Yang hadir dan puluhan wartawan pun tertawa lepas. Maklum saja, pantun tersebut bertolak belakang dengan pernyataan Muzani di awal yang menyebut Gerindra tidak bermaksud menggoda Demokrat agar mendukung Prabowo.
Teuku Riefky menjelaskan, Demokrat tetap setia di Koalisi Perubahan. Dan sesuai Piagam Koalisi yang ditandatangani, urusan sosok Cawapres akan ditentukan Capres Anies Baswedan. Dan, saat ini sudah diputuskan Anies. Cuma belum dibuka ke publik.
“Kami bersama Capres (Anies Baswedan) lagi mencari momentum yang tepat untuk mengumumkan Cawapres,” tegas Teuku Riefky Harsya, politikus asal Aceh yang juga wakil ketua Komisi I DPR RI ini. (R-03)