Soal Pangan, AHY: Jangan Jadi “Hiasan Kebijakan”. Maksudnya Apa Ya…?

BANDUNG- Sebuah buku soal kebijakan pangan dirilis Herman Khaeron. Politikus senior Partai Demokrat itu meluncurkan buku bertajuk “Pangan: Sistem, Diversifikasi, Kedaulatan, dan Peradaban Indonesia”.

Acara digelar di Universitas Padjadjaran, Kampus Dipatiukur, Bandung (26/10/2023). Turut hadir dan memberi ulasan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Buku ini memiliki urgensi dan relevansi untuk agenda penguatan fondasi pembangunan ekonomi negara ke depan,” tegas AHY.

Selain AHY, buku dibedah sejumlah pakar dan akademisi. Antara lain, Andriko Noto Susanto (Bapanas), Hendarnawan (wakil rektor Unpad), Yeka Hendra Fatika (Ombudsman RI), Ronnie Susman Natawijaya (pakar pertanian), dan Meddy Rachmadi (dekan fakultas pertanian Unpad).

‘Keberpihakan negara pada upaya investasi, diversifikasi, kemandirian, ketahanan dan kedaulatan pangan, harus terus dikawal dan diprioritaskan,” tandas AHY.

Partai-partai politik, papar AHY, adalah perumus kebijakan strategis negara. Oleh karenanya harus ikut menghadirkan “affirmative action” di sektor pangan nasional.

Tanpa diversifikasi pangan, lanjut AHY, kedaulatan pangan hanyalah “hiasan kebijakan”. Sebuah kebijakan tanpa makna.

AHY berharap buku tersebut bisa berdampak pada arah perbaikan dan keberpihakan negara kepada kaum petani, wong cilik, dan arah kebijakan kedaulatan pangan nasional.

Terhadap Kang Hero, demikian panggilan Herman Khaeron, AHY punya pandangan khusus. Anggota Komisi VI DPR dari dapil Jabar VIII (Indramayu, Kota dan Kabupaten Cirebon) disebutnya politikus kawakan.

“Kang Hero adalah seorang anggota DPR RI, seorang politisi kawakan, seorang organisatoris, seorang akademisi, tetapi yang lebih penting bagi saya ia adalah seorang sajati dalam perjuangan, suka dan duka,” ucap AHY. (R-03)

Leave a Reply