BANDUNG- Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung bergerak. Begitu masa kampanye dimulai, SBY langsung turun gunung untuk memenangkan Pileg dan Pilpres. Medan pertempuran politik yang pertama dikunjungi adalah Kota Cirebon.
Di Kota Udang ini, SBY mengumpulkan para caleg dari 10 kabupaten/kota di Jabar. Yakni, dari dapil Jabar VIII (Indramayu, Kota Cirebon, Kab Cirebon), Jabar IX (Subang, Majalengka, Sumedang), dan Jabar X (Kuningan, Ciamis, Kota Banjar, dan Pangandaran).
“Saya datang hari ini untuk ikut berikhtiar agar para Caleg Demokrat memiliki senyum kebahagiaan,” kata SBY di hadapan ratusan caleg dan kader (30/11/2023).
Hadir dalam acara tersebut Kepala BPOKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron yang juga anggota DPR dari dapil Jabar VIII. Lalu, Linda Megawati (Jabar IX), dan Didi Irawadi (Jabar X). Lalu, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto.
Selain Anton, pimpinan lain DPD juga mengikuti pembekalan dari SBY. Antara lain, Muhammad Handarujati Kalamullah (sekretaris), dr Ratnawati (bendahara), dan Maulana Hasanuddin (direktur eksekutif).
SBY minta para Caleg dan struktur Partai Demokrat solid dan tegak lurus dengan perintah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku ketua umum. Targetnya jelas. Yakni memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres dan Partai Demokrat menang besar di Pileg 2024.
Target tersebut akan dicapai secara gemilang. Syaratnya para caleg Demokrat berkomunikasi langsung dengan rakyat. Para caleg harus door to door dan mau kukurusukan ke kantong-kantong pemilih.
SBY kemudian menjelaskan istilah turun gunung yang diucapkannya. Istilah tersebut tidak menggambarkan ikut berperang langsung dalam Pemilu. Ibarat dalam cerita pewayangan, dirinya seolah Kresna. Sementara, AHY adalah Arjuna sebagai panglima perang di lapangan.
“Peran saya di sini untuk memberi pembekalan dan pengarahan kepada para caleg. Berbeda dengan Bung Agus Harimurti Yudhoyono, kalau dalam dunia pewayangan dia yang menjadi Arjuna, berperang untuk kemenangan partai,” kata SBY.
Partai Demokrat, lanjut SBY, telah mengalami pasang surut, jatuh dan bangun. Tetapi tetap punya solusi yang jelas juga harus berhasil pada Pemilu 2024.
“Banyak strategi, banyak taktik, banyak cara agar kursi Demokrat bertambah. Tetapi satu saja yang saya nasehati, jangan pernah satu hari pun mulai dari hari ini hingga 14 Februari 2024 para Caleg tidak bertemu dengan rakyat,” tegas ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini. (R-03)