BANDUNG- Geliat para caleg dan kader mulai kelihatan. Survei terbaru dari Policical Statistics (Polstat) memberi semangat lebih bagi Partai Demokrat.
Menurut Polstat, posisi Demokrat berpeluang menyalip Partai Golkar. Dalam survei yang dilaksanakan 27 November-5 Desember, Golkar meraih 9,8 persen, sementara Demokrat terpaut tipis di 9,5 persen.
Menurut peneliti senior Polstat Apna Permana, survei untuk mengukur tingkat keterpilihan 18 partai politik. Hasilnya, jika PDIP masih jawara di 19,2 persen.
Tapi Gerindra yang mengusung Prabowo-Gibran di Pilpres berpeluang menyalip PDI-P dengan 17,5 persen.
“Hasil survei Polstat Indonesia mengindikasikan bahwa jika Pemilu dilaksanakan saat ini, PDIP berada di urutan pertama,” ujar Apna Permana dalam paparannya, Jumat (8/12/2023).
Survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka oleh tenaga terlatih. Ada 1.200 orang yang diwawancara dengan penentuan responden lewat multistage sampling.
Populasi survei adalah warga negara yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun. Survei ini dilengkapi dengan analisis media monitoring untuk mengukur sentimen publik terhadap para capres dan politik.
Survei juga menunjukkan PPP terancam tergusur dari DPR. Bersama PSI, PPP belum memenuhi ambang batas 4 persen. Yang tembus parliament threshold justru Partai Perindo.
Berikut hasil lengkap survei Polstat terbaru:
PDIP 19,2%
Partai Gerindra 17,5%
Partai Golkar 9,8%
Partai Demokrat 9,5%
Partai NasDem 8,9%
PKB 8,1%
PKS 7,5%
PAN 4,2%
Partai Perindo 4,1%
PSI 3,2%
PPP 3,1%
Partai-partai lainnya 2,3%
Tidak tahu 2,6%
Dengan hasil tersebut, tentu akan memicu dan memacu kader dan seluruh Caleg Demokrat. Kita harus makin kencang dan keras bergerak menyapa warga.

Seperti pernah disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto, tidak ada jalan lunak untuk meraih kemenangan.
Setiap hari hingga coblosan seluruh Caleg wajib senyum, sapa, dan salam (3S) ke setiap warga. Sasar terus kantong-kantong pemilih baik di pedesaan maupun perkotaan. (R-03)