Andi Arief: Demokrat Dipilih 11 Juta Orang

BANDUNG– Jumlah tidak sedikit. Dan, yang mencoblos kader dan Partai Demokrat adalah pemilih loyal. Itulah yang disampaikan Andi Arief soal suara Demokrat di Pemilu 2024 yang tembus 11 juta suara.

Kepala Bappilu DPP Partai Demokrat ini seolah menepis yang menyebut Demokrat akan “nyungsep” begitu meninggalkan Koalisi Perubahan yang mengusung Capres Anies Baswedan. Cibiran dan anggapan itu salah.

“Meski diprediksi Partai Demokrat akan nyungsep, alhamdulilah suara partainya tetap naik,” ujar Andi Arief dalam laman medsosnya, di Jakarta (14/3/2024).

Pada Pemilu 2019, Demokrat mencatat 10,8 juta suara. Saat dikonversi jadi 54 kursi DPR. Saat ini, kursi Demokrat diperkirakan berkurang karena di sejumlah dapil ada pergeseran suara.

Meski begitu, suara nasional yang memilih Demokrat naik menjadi di atas 11 juta suara. Hal itu tentu sebuah capaian tidak mudah. Apalagi Demokrat hampir tiga tahun didera gugatan hukum dari kubu Jenderal Purn Moeldoko yang mengaku sebagai ketua umum.

Tiga bulan jelang coblosan, Demokrat kembali berguncang. Karena Anies Baswedan batal meminang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi Cawapres, Demokrat putar haluan.

Koalisi perubahan ditinggalkan. Lalu bergabung ke Koalisi Indonesia Maju dengan mengusung Prabowo-Gibran. Saat bursa Anies-AHY menguat, survei Demokrat sempat di atas 12 persen.

Begitu biduk berubah, survei juga melorot. Tiga hari jelang coblosan, Litbang Kompas memprediksi Partai Demokrat hanya 4,2 persen. Posisi sangat riskan karena di bibir batas parliament threshold 4 persen.

Upaya para kader dan caleg mendongkrak Demokrat tidaklah sia-sia. Walau tidak bisa dua digit, Demokrat mencapai 6,5 persen. Atau tembus 11 juta suara. Secara nasional lebih tinggi dibanding Pemilu 2019.

“Terima kasih pada para pemilih. Sampai bertemu di 2029,” ungkap Andi Arief. (R-03)

Leave a Reply