BANDUNG– Setiap partai mulai menimang calon gubernur di ajang pilkada serentak 27 November mendatang. Termasuk di Jawa Barat. Sejumlah nama diprediksi maju ke kontestasi.
Salah satunya Dede Yusuf. Tokoh senior Partai Demokrat ini pernah mengantongi keputusan rapat kerja daerah (Rakerda) sebagai bakal calon gubernur Jabar.
Namun, Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Sukartono Suratto menyampaikan fakta baru. Hal itu disampaikan saat Anton dan pengurus lain Demokrat datang ke markas Golkar Jawa Barat.
Di kandang Golkar, Demokrat berniat menjajaki koalisi di Pilgub Jabar. “Nanti saya tanya lagi. Cuma Kang Dede Yusuf sudah menyatakan tidak akan maju. Dia bersama saya tetap di DPR,” kata Anton di Bandung, Selasa (14/5/2024).
Saat itu Anton ditemani pengurus utama DPD Demokrat Jabar. Antara lain, Muhammad Handarujati Kalamullah (sekretaris), dr Ratnawati (bendahara), Ahmad Bajuri (kepala BPOKK), dan M. Hailuki (kepala Bakomstra).
Sementara dari Golkar hadir jajaran lengkap. Ada Tb Ace Hasan Syadzily (ketua), Qodrat Iswara (sekretaris), Daniel Muttaqin (ketua harian), dan Iod Mintareja (ketua FPG DPRD Jabar).
“Kami dari Demokrat ingin tahu siapa yang diusung Golkar. Apakah Kang RK (Ridwan Kamil), Kang Ace, Kang Daniel, atau Kang Iswara. Tapi ternyata katanya ada mekanisme survei. Udah yang menang survei Kang RK saja walaupun sebenarnya saya inginnya Kang Ace karena teman saya,” seloroh Anton yang disambut gelak tawa.

Anton menyebut akan menunggu keputusan Golkar. Siapa yang nanti diusung. “Kita tunggu saja nanti hasilnya,” jelas Anton.
Untuk mengusung pasangan cagub-cawagub harus terbentuk koalisi minimal 24 kursi DPRD Jabar. Hasil Pemilu lalu, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung sendirian.
Harus koalisi minimal dua partai. Hasil Pemilu lalu, Golkar merebut 19 kursi. Sementara Demokrat 8 kursi. Jika koalisi Golkar-Demokrat terbangun, sudah lebih dari cukup untuk mengusung pasangan calon. (R-03)