BANDUNG– Pasca lengsernya Presiden Jokowi, publik bertanya-tanya soal kelanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim. Kebijakan tersebut di bawah Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Atas hal tersebut, Senin (3/2/2025), Presiden Prabowo memanggil AHY ke Istana Negara. Presiden ingin memastikan proyek IKN jalan terus dengan desain dan prioritas baru.
“Saya dipanggil ke Istana oleh Presiden Prabowo,” ujar AHY.
Turut serta menemani AHY adalah Menteri PU Dody Hanggodo, Wamen PU Diana Kusumastuti, serta Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono, dan tim desain IKN. “Kami membahas kelanjutan pembangunan di IKN, serta memastikan proyek ini tetap berjalan sesuai rencana,” tandas AHY.
Menurut ketua umum Partai Demokrat ini, pembangunan tetap berlanjut. “Hanya saat ini ada sejumlah penyesuaian dan prioritas,” kata AHY.
Infrastruktur, tuturnya, tetap menjadi faktor kunci dalam mendukung agenda nasional di era Presiden Prabowo. Termasuk swasembada pangan, energi, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Menurut AHY, ada alokasi anggaran Rp 48,8 triliun hingga 2029. Fokusnya ada dua. Yakni pembangunan kawasan legislatif (gedung MPR, DPR, DPD) dan kawasan yudikatif (gedung MA dan MK).

“Pembangunan dua kawasan itu masih membutuhkan beberapa penyempurnaan sebelum dapat segera direalisasikan,” kata AHY.
Ditegaskan AHY, pihaknya akan terus mengawal progres pembangunan IKN. Lalu, melaporkannya langsung kepada Presiden pada kesempatan pertama.
Sebelum dipanggil ke Istana, terlebih dulu AHY memimpin rapat dengan pihak terkait. Memastikan segala hal jelas secara teknis sebelum dapat arahan baru dari Presiden Prabowo.
Briefing tersebut dihadiri Menteri PU Dody Hanggodo, Wamen PU Diana Kusumastuti, dan Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono. “Bapak Presiden meminta kami untuk kembali melakukan review terhadap sejumlah aspek pembangunan dan desain IKN,” ungkap AHY. (R-03)