BANDUNG– Para pengurus tingkat provinsi mendatangi kediaman Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Mereka datang dari seluruh Indonesia untuk minta AHY menjabat kembali ketua umum Partai Demokrat.
Tercatat 38 ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hadir di rumah AHY pada Minggu pagi (23/2/2025). Tentu saja termasuk Anton Sukartono Suratto, ketua DPD Partai Demokrat Jabar. Turut hadir perwakilan ketua DPC, ketua organisasi sayap (Orsap), dan pengurus perwakilan luar negeri Partai Demokrat.
Bagaimana jawaban AHY? Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu menyatakan menerima dan siap menakhodai Partai Demokrat periode 2025-2030.
“Dan tentunya, dengan niat yang baik, dengan itikad yang baik saya menerima. Dan harapannya bisa menjalankan tugas dan amanah yang diberikan seluruh kader untuk melanjutkan kepemimpinan yang telah dijalankan lina tahun terakhir ini,” ucap AHY.
AHY mendapat mandat ketua umum pada Kongres V pada 2020. Namun dalam perjalanannya penuh tantangan, terutama upata pembegalan Partai Demokrat oleh Jenderal TNI Purn Moeldoko yang kala itu menjadi kepala staf kepresidenan (KSP).
“Kamu memiliki optimisme, insya Allah Partai Demokrat bisa bangkit dan memiliki peran yang baik untuk negeri ini, untuk rakyat kita,” tandas AHY.
Peran terbaik itu bisa dijalankan Partai Demokrat baik di pemerintahan nasional, pemerintahan daerah, dan legislatif baik pusat maupun daerah. “Tadi kita berdialog, mengingat-ingat kembali apa saja suka dukanya lima tahun terakhir,” kilah AHY.
AHY yang juga pernah jadi Menteri ATR/BPN ini flash back. Dia cerita saat jadi ketua umum pada Kongres lima tahun lalu di Jakarta. Tapi dihadapkan situasi pandemi Covid-19.
Saat lock down, mobilitas jadi tidak mudah. Energi Partai juga lebih pada membantu masyarakat di saat situasi sulit itu.
Belum pulih Covid-19, Demokrat dihadapkan pada tantangan lain. Yaitu upaya pengambilalihan Partai Demokrat oleh mereka yang menamakan kubu Moeldoko. Hampir tiga tahun energi habis melawan Moeldoko Cs.
“Dan kami semua tentunya bersatu untuk menghadapi dan melawan karena kami ingin menjaga kedaulatan Partai, sekaligus menjaga demokrasi di Indonesia,” tandasnya.
Situasi tidak mudah berikutnya adalah posisi Demokrat yang berada di luar pemerintahan. Sebagai oposisi, selalu tidak mudah menjalankan peran-peran demokrasi.
“Namun kami mensyukuri, takdir Tuhan menuntun kami pada kondisi hari ini, menjadi bagian penting dari pemerintahan nasional,” tambah AHY.
Demokrat menjadi bagian dari kemenangan Presiden Prabowo Subianto. Lalu, sejumlah kader masuk di Kabinet Merah Putih. Setidaknya ada empat portofolio menteri dan satu wakil menteri.
“Mudah-mudahan ini menambah semangat kira semuanya untuk Demokrat yang semakin kokoh ke depan dan punya peran yang lebih baik bagi masyarakat,” katanya.
Kongres VI Partai Demokrat digelar pada 24-25 Februari di Jakarta. Lebih 3.000 kader akan hadir. Termasuk para pemilik suara dari 514 DPC (dewan pimpinan cabang) dan 38 DPD.
Di akhir acara akan hadir Presiden Prabowo Subianto. Juga para ketua umum partai politik di Indonesia. Tempat kongres dipusatkan di Hotel Ritz Carlton Jakarta. (R-03)