JAKARTA– Kongres VI Partai Demokrat tengah berlangsung di Jakarta. Usai pembukaan dan penetapan peraturan tata tertib, agenda dilanjutkan penetapan ketua umum periode 2025-2030.
Bertindak sebagai ketua sidang pleno adalah Herman Khaeron. Kang Hero, demikian panggilan anggota DPR dari dapil Jabar VIII ini, didampingi antara lain, Edhie Baskoro Yudhoyono, Teuku Riefky Harsya, Hinca Panjaitan, dan Emil Dardak.
“Dukungan terhadap pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono dari pemilik suara DPD dan DPC mencapai 100 persen,” kata Kang Hero, Senin malam (24/2/2024).
Sesuai AD/ART dan peraturan tata tertib kongres, papar Hero, jika dukungan suara mencapai 70 persen atau hanya satu calon, maka ketua umum ditetapkan aklamasi.
Oleh karena itu, AHY sebagai calon tunggal. Juga mendapatkan dukungan 100 persen suara, maka Kongres VI menetapkan Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan itu terpilih kembali jadi ketua umum. Memimpin Partai Demokrat untuk lima tahun ke depan.
“Apakah dapat disetujui,” tanya Hero. Ballroom Hotel Ritz Carlton pun bergemuruh dengan teriakan “setuju”. “Apakah Bapak Doktor Agus Harimurti Yudhoyono bisa disahkan jadi ketua umum periode 2025-2030,” tanya Hero lagi.
“Tok…”, Kang Hero pun memukulkan palu sidang. Ribuan kader pun larut dalam suka cita. Yel-yel Demokrat dan AHY kembali bergemuruh.
Tahapan berikutnya, pembacaan SK Kongres VI yang menetapkan AHY sebagai nakhoda kembali. Pembacaan SK dilakukan Edhie Baskoro Yudhoyono selaku wakil ketua sidang pleno.

Usai itu, bendera pataka Partai Demokrat masuk ruangan. Kemudian diserahkan Hero kepada AHY sebagai ketua umum terpilih.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya terima bendera pataka Partai Demokrat untuk dikibarkan dan memenangkan Partai Demokrat di seluruh wilayah Indonesia,” ucap AHY.
Dia kemudian mengibar-ngibarkan pataka tersebut. Mars Partai Demokrat pun dikumandangkan.

Usai penetapan ketua umum, Kongres VI juga menetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali jadi ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) periode 2025-2030. (R-03)