BANDUNG– Partai Demokrat kembali menggelar diskusi. Kali ini tema yang diangkat di Proklamasi Democracy Forum tersebut terkait kebijakan ekonomi. Khususnya dampak perang tarif dagang Amerika dan China.
Kegiatan tersebut digelar pada Rabu, 3 Juni 2025. Tempatnya di Kantor DPP Partai Demokrat, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat. Berikut fakta-faktanya dari kegiatan tersebut:
- Dihadiri Elit Partai Demokrat
- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hadir dan membuka seri kedua diskusi yang rutin digelar DPP Partai Demokrat tersebut. Termasuk elit partai yang juga anggota Kabinet Merah Putih (KMP).
Yakni Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya, dan Wamen ATR/BPN Ossy Dermawan. Tentu termasuk Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron dan Irwan Fecho (bendahara umum).
- Kader dari Jabar Juga Hadir
Sejumlah kader dari Jawa Barat tampak hadir dalam diskusi seri kedua Proklamasi Democracy Forum. Antara lain, Anton Sukartono Suratto, ketua DPD Partai Demokrat Jabar yang juga wakil ketua Komisi I DPR RI.
Kader dari Jabar juga tampil jadi salah satu narasumber. Yakni Anggota Komisi XI DPR Fathi. Wakil rakyat dari dapil Jabar I ini mengulas kondisi fiskal Indonesia dan dampak perang tarif antara Amerika Serikat dan Tiongkok (RRC).

Narasumber lainnya adalah Shinta Widjaja Kamdani (ketua umum Apindo) dan Rizki Aulia Rahman Nanakusumah (anggota Komisi I DPR).
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Dede Yusuf Macan Effendi juga mengikuti jalannya diskusi. Dede Yusuf adalah wakil ketua Komisi II DPR yang juga wakil rakyat di Senayan dari dapil Jabar II.
- Rilis Policy Brief dari Brains
Policy Brief adalah instrumen yang sangat strategis dalam pengambilan keputusan. Sebab melalui dokumen tersebut dapat disajikan analisis yang tajam serta rekomendasi yang relevan.
Policy Brief untuk Partai Demokrat disiapkan oleh Brains (Badan Riset dan Inovasi Strategis). Brains adalah organ baru di DPP Partai Demokrat yang dibentuk AHY pada periode kepemimpinan 2025-2030. Brains dipimpin Ahmad Khoirul Umam, Ph. D, pengamat politik berlatar jurnalis lulusan dari University of Queensland, Australia.

“Brains diharapkan bisa terus menghadirkan, bukan hanya gagasan-gagasan tapi juga pemikiran yang strategis berupa rekomendasi kebijakan yang bisa digunakan sebagai salah satu pertimbangan bahkan referensi bagi pemerintahan maupun parlemen,” kata AHY.
Proklamasi Democracy Forum dijadikan ajang rutin. Hal itu bagian dari pengembangan intelektual dalam proses pengambilan keputusan. Yang ditunjuk sebagai lembaga think tang adalah Brains.

‘Partai Demokrat sebagai salah satu partai juga mengedepankan intelektualitas. Ini bisa menjadi penyambung yang baik antara apa yang menjadi aspirasi masyarakat luas dan untuk bisa diperjuangkan di tatanan eksekutif maupun legislatif dan juga membawa partai ini terus relevan,” tegas AHY. (R-03)


