BANDUNG– Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Ronny Hermawan mendukung usulan Gubernur Dedi Mulyadi soal rombongan belajar (Rombel) SMA. Menurut dia, usulan gubernur sangat pas dengan kebutuhan lapangan.
“Daripada banyak anak tidak diterima dan tidak bisa sekolah, itu lebih kasian,” ujar Ronny Hermawan, di Bekasi (4/7/2025).
Menurut legislator Partai Demokrat ini, jumlah siswa di satu Rombel setuju jadi 50 orang. Dari sebelumnya maksimal 36 siswa. Hal itu berlaku sangat pas diterapkan di SMK/SMK.
Hal tersebut penting, paparnya, untuk mengatasi day tampung SMA/SMK negeri yang selalu kekurangan. Sementara peminat begitu tinggi. Khususnya di daerah perkotaan yang padat penduduk.
“Kalau di Dapodik maksimal 36 siswa, tapi kalau di kota besar daya tampung sangat kecil. Kenapa tidak dinaikkan saja jadi 50 orang,” kata ketua DPC Partai Demokrat Kota Bekasi ini.
Dia mendorong agar usulan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ditindaklanjuti Dinas Pendidikan Jabar. Usulan Jabar agar disuarakan ke pusat dan bis diterapkan tahun ini.
“Tambah saja, jangan 36. Kasian masyarakat, terutama yang ingin anaknya sekolah di kota besar. Lebih baik 50 siswa daripada ada yang putus sekolah,” tegas Ronny.
Cuma diingatkan, dalam jangka panjang perlu dibangun sekolah baru oleh pemerintah. Baik SMK maupun SMK. Dengan begitu daya tampung meningkat.
“Tahun ini boleh 50, tapi dalam APBD Perubahan atau tahun depan harus dianggarkan membangun sekolah baru agar lebih longgar, misalnya jadi 40 siswa,” ungkap anggota Fraksi Partai Demokrat (FPD) di legislatif Provinsi ini.

Ronny minta sekolah swasta tidak usah kuatir. Sebab, masing-masing ada segmentasinya. “Sekolah swasta juga bagian dari pemerintah dan bangsa Indonesia. Jangan kuatir kekurangan murid,” tandasnya.
Sebelumnya, KDM mengusulkan Rombel SMA/SMK negeri di Jabar bisa 50 orang. Hal itu untuk memberi kesempatan lulusan SMP/sederajat bisa diterima di sekolah negeri milik Pemprov Jabar. (R-03)


